Wednesday, October 29, 2014

Slogan Kesehatan "Mens Sana in Corpore Sano"



"Mens Sana in Corpore Sano". Adalah istilah yang sejak duhulu telah dikenal oleh banyak orang. Istilah yang berarti "Sebuah pikiran yang sehat pada tubuh yang sehat" ini secara filosofi menggambarkan bahwa manusia mempunyai kelabilan terhadap pikiran  dan tubuhnya , serta memerlukan keselarasan antara keduanya.

Pada mulanya istilah ini muncul pada zaman romawi  di abad kedua masehi oleh Decimus Iunius Juvenalis seorang pujangga terkenal dizamannya. Karya sastra jenis satire ini semakin lama semakin dikenal luas oleh banyak kalangan di belahan dunia. Dan dibeberapa negara dikenal dengan ungkapan sesuai dengan bahasanya masing-masing. Seperti halnya dalam bahasa inggris dikenal dengan ungkapan "A sound mind in a sound body". Makna yang terkandung didalam ungkapan ini secara umum berartikan pengaruh dari kondisi tubuh dapat  mengakibatkan kondisi pikiran terpengaruh olehnya.  Dengan kata lain, logika maknanya yaitu jika kondisi tubuh sedang sehat maka pikiranpun jadi sehat atau jika pikiran sehat maka berarti kondisi tubuh sedang sehat, atau justru sebaliknya.

Secara umum ungkapan tersebut mungkin dapat diterima, namun untuk kebenaran ilmiahnya belum dapat dipastikan. Seperti yang telah diketahui bahwa sistem kerja tubuh dilengkapi oleh sistem persarafan dan sistem imunitas. Semua organ dalam tubuh tersambung dengan saraf yang bermuara dari otak ataupun tulang belakang. Saraf yang mengalami gangguan akan memberikan efek fungsi kerja tubuh atau organ yang diatur oleh persarafan tersebut kurang maksimal. Dan sistem imun berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh dari gangguan zat bahaya dari luar tubuh yang masuk sebagai patogen. Apabila kondisi tubuh mengalami gangguan, maka gangguan tersebut dengan cepat akan di respon oleh sistem imun untuk diperbaiki. Masa perbaikan tubuh ini disebut masa penyembuhan. Namun jika kondisi gangguan tersebut sulit untuk diperbaiki maka dikatakan tubuh sedang dalam kondisi sakit. Dalam kondisi sakit tubuh memerlukan waktu yang cukup untuk mereparasi bagian tubuh yang terganggu. Dan hal tersebut dapat memberi pengaruh kondisi psikologis yang berbeda dengan kondisi psikologis pada saat keadaan sehat walafiyat.

Dalam psikologi kesehatan ada beberapa penunjang kesehatan diantaranya yaitu kebiasaan yang baik dan olahraga.  Kesehatan seseorang akan terlihat pada kondisi fisik dan kondisi mental orang tersebut. Oleh karenanya WHO mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan sempurna baik fisik,mental maupun sosial ,bukan hanya bebas dari penyakit,cacat dan kelemahan. Kesehatan fisik yaitu keadaan dimana bentuk fisik dan fungsinya tidak terganggu sehingga memungkinkan perkembangan psikologis, social dan  dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan baik. Pengertian dari kesehatan mental menurut UU No.3 tahun 1961 yaitu suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan tersebut dapat berjalan selaras dengan keadaan orang lain disekitarnya. Sedangkan kesehatan social dilihat dari aspek suatu kemampuan seseorang untuk hidup bersama dengan masyarakat dilingkungannya.

Dari penjelasan dari WHO tentang definisi sehat, singkatnya kesehatan dapat dikatan sempurna  jika memenuhi tiga kriteria sehat (sehat fisik,sehat mental dan sehat sosial). Pertama, sehat secara fisik atau lebih dikenal dengan sehat jasmani sering berkaitan erat dengan bentuk postur tubuh yang ideal dan mempunyai bagian-bagian tubuh secara lengkap serta masih berfungsi dengan optimal. Dalam dunia ilmu gizi kesehatan fisik dapat dinilai dari tinggi badan/panjang badan, berat badan dikaitkan dengan umur dan jenis kelamin. Masing masing pengukuran dapat diperoleh kriteria status gizi orang tersebut berupa status gizi baik, gizi buruk, gizi kurang, gizi lebih, tinggi, pendek atau stunting. Kedua, kesehatan mental dapat dikatan sehat jika ada kontrol-kontrol yang baik yang berkaitan erat dengan kontrol diri, kontrol emosi atau perasaan dan kontrol kejiwaan. Dan yang ketiga kesehatan sosial, berkaitan dengan perilaku-perilaku timbal balik terhadap lingkungan sekitar. Kesehatan sosial hanya dapat diukur dengan kondisi tempat individu tersebut karena setiap daerah mempunyai kondisi sosial yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut dikarenakan setiap daerah dibelahan dunia mempunyai dan dipengaruhi oleh budaya atau adat, tingkat ekonomi, norma sosial yang semuanya bertujuan untuk ketertiban dan kesejahteraan  hidup bersama.

Dan tidak hanya itu, hemat penulis dari sisi agama juga merupakan salah satu bagian dari persyaratan kesehatan yaitu kesehatan spiritual . Kesehatan spiritual sangat berperan penting dalam membangun tiga kriteria kesehatan yang disebutkan menurut WHO yaitu kesehatan fisik,keshatan mental dan kesehatan sosial. Didalam agama,khususnya Islam mempunyai pedoman-pedoman yang mengarahkan dan menjelaskan kepada kebenaran segala sesuatu yang ada dialam semesta. Bahkan, Agama Islam juga sangat memperhatikan kesehatan umatnya mulai dari aturan cara menjaga kesehatan fisik, aturan cara menjaga kesehatan mental dan bahkan mengatur dalam hubungannya dengan kesehatan sosial yang semuanya bersumber dari kitab Alqur'an maupun Hadist yang diwahyukan dan bersandar kepada Nabi yang diterangkan dengan jelas dan tidak ada keraguan.



Kesimpulan

Mens Sana in Corpore Sano (bahasa latin) atau A sound mind in a sound body  (bahasa inggris) atau yang sering dikenal dengan ungkapan "sebuah pikiran yang sehat pada tubuh yang sehat" adalah slogan yang mengungkapkan makna kesehatan baik kesehatan pikiran atau kesehatan tubuh. Slogan tersebut memang sangat berkaitan dengan definisi kesehatan itu sendiri, yaitu kesehatan berarti meliputi kesehatan fisik, kesehatan mental dan kesehatan sosial. Namun, dilain sisi slogan tersebut tidak sesuai jika konsep pikiran yang sehat pada tubuh yang sehat karena berlawanan dengan definisi kesehatan itu sendiri. Karena kesehatan pikiran dan kesehatan tubuh itu sendiri merupakan kesatuan untuk mencapai persyaratan kriteria sehat yang sempurna menurut definisi kesehatan yang sebenarnya, bukan di satu kriteria baik pikiran maupun tubuh. Jadi, kesehatan fisik/jasmani/tubuh, kesehatan pikiran/mental/jiwa dan kesehatan sosial merupakan syarat bersama untuk mencapai kriteria sebuah kondisi yang dikatakan "sehat".